Kesehatan Masyarakat - Public Health

Perilaku Merokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rostica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan (Pemerintah RI, 2003 dalam Sukendro, 2007). Rokok berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah, ditambah sedikit racikan seperti ngkeh, saus rokok, serta racikan lainnya. Untuk menikmati sebatang rokok perlu dilakukan pembakaran pada salah satu ujungnya agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lain (Triswanto, 2007).
Rokok mengandung zat psikoaktif yaitu nikotin yang menberikan perasaan nikmat, rasa nyaman, fit dan meningkatkan produktivitas. Perokok akan menjadi ketagihan karena nikotin bersifat adikif. Bila kebiasaan merokok dihentikan dlam waktu tertentu, perokok akan mengalami withdrawal effect atau sakau, sebab rokok adalah narkoba (Partodiharjo, 2007). 
Merokok merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah dilakukan sejak zaman romawi. Pada saat itu orang menggunakan ramuan yang mengeluarkan asap dan menimbulkan kenikmatan dengan jalan dihisap melalui hidung dan mulut. Tidak hanya itu, banyak ahli yang sudah mengemukakan teori tentang perilaku merokok. Saat ini merokok merupakan kebiasaan yang umum dilakukan oleh semua orang termasuk perempuan. Perokok biasanya berasal dari berbagai kalangan dan umur, hal ini disebabakan karena rokok dapat dengan mudah diperoleh dimana saja, sedangkan definisi rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut daun nipah atau kertas (Poerwadaminta, 2005).
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab mengapa seseorang merokok. Setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Pendapat tersebut diperkuat dangan pernyataan bahwa seseorang merokok karena factor sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas social, gengsi, dan tingkat pendidikan (Levy, 2004). 
Perilaku merokok ada 4 tahap sehingga mencapai tahap perokok, antara lain: Tahap Prepatory, seseorang mendapat gambaran yang menyenangkan dengan cara mendengar, melihat, dan membaca, sehingga menimbulkan minat untuk merokok.Tahap Innitation, tahapan dimana seseorang mulai merintis atau mencoba untuk merokok dan apakah akan melanjutkan perilku merokoknya. Tahap Becoming a Smoker, apabila seseorang mulai merokok sebanyak empat batang sehari, maka dia mempunyai kecenderungan untuk menjadi perokok. Tahap Maintenance of Smoking, pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu pengaturan diri ( self regulating ). Dan merokok dilakukan untuk memperolrh efek psikologis yang menyenangkan (Clearly, 2000).  
Tipe perokok dapat diklasifikasikan menjadi 3 menurut jumlah rokok yang dihisap, antara lain: Perokok berat menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari. Perokok sedang menghisap lebih dari 5 -14 batang rokok dalam sehari. Perokok ringan menghisap lebih dari 1 -4 batang rokok dalam sehari (Komasari, 2008).
 Menurut Lewin perilaku merokok merupakan fungsi lingkungan dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor – factor dari dalam diri juga disebabkan oleh lingkungan. Disebutkan juga bahwa merokok pada tahap awal dilakuakan dengan teman – teman (46%), seorang anggota keluarga bukan orang tu (23%), dan orang tua (14%). Hal ini yang mendukung hasil penelitian Komasari dan Helmi yang menyebutkan bahwa ada 3 faktor penyebab merokok pada perempuan yaitu kepuasan psikologis, sikap permisif orang tua dengan periaku merokok, dan pengaruh teman sebaya (Komasari. dkk, 2008)

Antara KOPI, Diabetes Mlitus dan KesehatanMu ???


 


Beberapa penelitian memang telah menyebutkan kegunaan kopi untuk mencegah diabetes tipe 2. Namun belum ada yang mengetahui penyebabnya. Kini peneliti dari UCLA University of California, Los Angeles (UCLA), menemukan adanya mekanisme molekuler yang membuat kopi dapat membantu mencegah diabetes.
Penelitian itu menemukan bahwa ada protein yang disebut sex hormone-binding globulin (SHBG) yang mengatur aktivitas biologi dari hormon testosteron dan estrogen, yang berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2. Mengkonsumsi kopi, menurut penelitian ini, meningkatkan kadar plasma SHBG.
Dr Simin Liu (profesor epidemiologi dan kesehatan) dan Atsushi Goto (mahasiswa doktoral di bidang epidemiologi UCLA) menemukan, wanita yang meminum sedikitnya empat cangkir kopi dalam sehari memiliki kemungkinan setengah kali lebih rendah untuk menderita diabetes dibanding wanita yang tidak meminum kopi. 
American Diabetes Association memperkirakan sekitar 24 juta anak dan orang dewasa di Amerika Serikat—sekitar 8 persen dari populasi—menderita diabetes. Sebanyak 90-95 persen di antara mereka mengidap diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini yang paling umum diderita orang.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan, kopi dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap glukosa dengan menaikkan metabolisme tubuh. Namun penelitian yang dilakukan oleh Liu dan Goto menemukan fakta bahwa protein SHBG dapat mengurangi risiko munculnya penyakit diabetes.
Penelitian yang sebelumnya dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine itu telah mengidentifikasikan dua mutasi dalam pengkodean gen SHBG. “Kandungan SHBG dalam darah memperlihatkan kerentanan genetis dalam mengembangkan diabetes tipe 2.
Penelitian ini mengambil sampel 359 penderita diabetes yang terpilih dari sekitar 40 ribu wanita yang mendaftar di Women’s Health Study. Dari penelitian ini ditemukan, wanita yang meminum empat cangkir kopi per hari akan mengalami penurunan risiko terkena diabetes sebanyak 56 persen.
Ahli gizi Phaidon L. Toruan menjelaskan, kafein yang terkandung dalam kopi meningkatkan hormon adrenalin. Adrenalin ini kemudian mengaktifkan hormone sensitive lipase (HSL). HSL inilah yang membuka dan mengeluarkan lemak dari selnya.
Binaragawan, Phaidon melanjutkan, malah sering meminum kopi untuk membakar lemak. Lemak, seperti diketahui, dapat menjadi salah satu pencetus timbulnya penyakit diabetes. “Jadi, logikanya, kopi tanpa gula dapat membantu mencegah diabetes.
Phaidon sendiri memang pernah membaca jurnal tentang penelitian yang mempelajari peran kopi dalam penyakit diabetes. “Tapi di Indonesia belum ada penelitian itu.
Ahli gizi dari Universitas Indonesia, Ratna Djuwita Hotma, mengakui kopi dapat membantu menjaga kadar gula dalam tubuh tidak meningkat. “Namun ini tidak dapat digunakan sebagai promosi kesehatan bahwa kopi dapat menyembuhkan diabetes.

Percaya diri dengan PUSH UP



Selain sit up, salah satu latihan yang cukup popular adalah push up. Push up dapat dilakukan tanpa harus pergi ke gym ataupun fitness central, karena memang tidak membutuhkan peralatan khusus. So, push up adalah latihan yang sederhana dan ternyata menyimpan banyak manfaat bagi mereka yang rutin melakukannya. Mungkin kalau Kamu belum terbiasa, Kamu akan merasa berat melakukannya, namun jika Kamu sadar akan manfaat besar dari push up, maka Kamu tidak akan jarang lagi dalam melakukan latihan yang satu ini. Jika push up telah menjadi latihan yang rutin Kamu lakukan, maka Kamu tidak akan lagi merasa berat untuk melakukannya, dan Kamu pun akan mendapatkan manfaat yang mungkin tidak terbayang sebelumnya. Lalu, apa saja manfaat push up? Simak point-point berikut ini ya:

  • Push up terbukti sangat bermanfaat dalam melatih otot-otot yang terletak pada tubuh bagian atas, seperti otot lengan bawah, lengan atas, bahu dan otot dada. Dengan push up, tubuh bagian atas Kamu akan terbentuk sekaligus Kamu tetap fit dalam menjalani aktivitas.
  • Push up tidak hanya melatih otot-otot tubuh bagian atas, tetapi juga melatih seluruh bagian tubuh. Push up merupakan latihan yang baik untuk melatih otot-otot yang ada di seluruh bagian tubuh, termasuk lutut, betis, otot-otot paha depan (quadriceps), otot punggung, perut, bokong, bahkan otot-otot di kaki.
  • Banyaknya otot yang dilatih saat Kamu melakukan push up akan membuat tubuhmu lebih stabil. Hal itu akan membantu Kamu dalam mencegah terjadinya cedera saat Kamu berolahraga.
  • Push up meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh. Hal tersebut berkaitan dengan kerja jantung yang meningkat sehingga aliran darah pun akan meningkat, begitu juga dengan kerja tubuh secara keseluruhan. Tidak hanya kecepatan metabolisme yang meningkat namun juga kalori dalam tubuh terbakar dengan Kamu melakukan push up. So, buat Kamu yang tengah menjalani program menurunkan berat badan, push up dapat membantu Kamu dalam berkontribusi atas keberhasilan program yang Kamu jalankan.
  • Push up dapat mencegah terjadinya osteoporosis. Dengan melakukan push up kekuatan tulang Kamu akan meningkat. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh hormon testosteron, kadar testosteron dalam tubuh yang meningkat akan mencegah terjadinya pengeroposan tulang. Dengan melakukan push up maka tubuhmu akan terstimulasi untuk mengeluarkan hormon testosteron.
  • Push up juga bermanfaat dalam menguatkan otot-otot jantung.
  • Latihan push up merupakan perpaduan antara latihan beban dan latihan kardio. Oleh karena itu, tidak heran jika push up memiliki segudang manfaat.
  • Hal yang terbaik dari push up adalah latihan ini tidak membutuhkan biaya untuk melakukannya alias gratis. Kamu tidak perlu pergi ke gym untuk melakukan push up, bukan?
  • Push up akan meningkatkan rasa percaya diri Kamu, karena vitalitas yang meningkat akan membuatmu PeDe dalam setiap penampilanmu di muka umum. Selain itu, dengan melakukan push up sebanyak 50 sampai 100 kali tentunya akan membuatmu percaya kalau Kamu memang kuat (apalagi sebagai pria), dengan begitu secara otomatis rasa percaya diri pun akan meningkat.

Nah, jika manfaat push up segitu banyak, bagaimana dengan kerugiannya? Kalau Kamu melakukannya sesuai dengan kemampuan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang penting jangan dipaksakan. Tambah jumlah push up secara bertahap seiring dengan semakin meningkatnya kekuatan tubuh Kamu. Jika dilakukan sesuai porsinya, maka push up sangat bermanfaat untuk tubuh Kamu. So, tunggu apa lagi? Ayo push up sekarang juga!

Semoga bermanfaat
  •